22.8.10

Penari Terbaik Maluku akan Tampil di Depan Ratu Beatrix

  • Enam dari 26 penari terbaik Maluku akan tampil membawakan tari lenso pada Indonesian Culture Performance di Full House Hotel, Den Haag, Belanda, 7 Oktober 2010.Sinthya Alimudin dan Anti Karim (sanggar Amanisal), Claudia Mattheis dan Anon Luturmas (sanggar Siwalima), Ella Bolaman dan Lia Leunuru (sanggar Teratai) berhasil terpilih dalam audisi penari lenso yang digelar oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata di gedung Teater tertutup Taman Budaya Maluku, Karang Panjang, Ambon, Jumat (20/8) malam.

  • Tim juri yang terdiri dari Brury Tetelepta, Vincent, Semmy A. Toisutta dan Retno Hendarti juga memilih Stella Pattipeiluhu (sanggar Universitas Pattimura) sebagai penabuh toto buang dan tiga orang pemain tifa, yakni Doris Matulseya (sanggar Siwalima), Donald Pea (sanggar Amanisal) serta Devan Simatauw (sanggar Teratai) yang akan mengiringi keenam penari tersebut.

  • Kepala Taman Budaya Provinsi Maluku, Semmy A. Toisutta, mengatakan, tim kesenian Maluku yang telah terpilih akan tampil dalam kunjungan kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke negeri kincir angin pada Indonesian Culture Performance.

  • "Tim kesenian ini akan tampil saat jamuan makan malam Presiden SBY dengan Ratu Beatrix bersama jajarannya di Den Haag nanti," katanya.

  • Menurut dia, selain tari lenso, pihaknya juga akan melatih enam penari terpilih untuk membawakan dua tarian kontemporer dengan dasar idiom tradisional yang digarap oleh seniman dari Taman Budaya Maluku. "Maluku ditugaskan untuk menyiapkan dua tarian lain untuk sewaktu-waktu dapat ditampilkan apabila diminta," katanya.

  • Toisutta menjelaskan, grup asal provinsi itu akan tampil bersama kelompok kesenian dari dua provinsi terpilih lainnya, yakni Nangro Aceh Darussalam (NAD) yang membawakan tari saman dan Nusa Tenggara Timur (NTT) menampilkan musik sasando.(suara merdeka)