7.10.08

Ribut-ribut Soal Penerbangan ke Maluku

  • Pieternel Gruppen 03-10-2008
  • Harry van Bommel: "Kami akan kehilangan momentum."
  • Kepulauan Maluku tampak batal dikunjungi anggota parlemen Belanda akhir bulan ini. Maluku hanya dapat dicapai dengan maskapai penerbangan dalam negeri. Tapi maskapai penerbangan Indonesia tercatat dalam daftar hitam Uni Eropa. Jadi, anggota parlemen Belanda dilarang melakukan penerbangan dalam negeri.
  • Jaco Metekohy, ketua kelompok aktivis hak azasi manusia Maluku PAK, Perintis Aksi Kilat, tengah sibuk mempersiapkan penyelenggaraan konser amal yang berlangsung 4 Oktober ini. Hasil penjualan tiket konser itu sedianya akan digunakan untuk menutup ongkos perjalanan delegasi parlemen Belanda ke Maluku yang melakukan kunjungan kerja mulai 10 Oktober mendatang. Awalnya, kekurangan dana dijadikan alasan untuk membatalkan kunjungan ke Maluku.
  • Tapi ketika delegasi parlemen menyatakan bersedia melakukan penghematan ongkos perjalanan, daftar hitam Uni Eropa menimbulkan ribut-ribut. Maskapai penerbangan Indonesia tercacat dalam daftar hitam Uni Eropa dan karena itu dilarang mendarat di negara-negara Eropa. Jadi, aneh dan bermoral ganda kalau seorang anggota parlemen melakukan penerbangan dalam negeri selama berada di Indonesia, kata dewan pengurus parlemen.
  • Dalih
  • Metekohy merasa dibohongi. Banyak cara menuju Maluku. Kalau memang mau, ada cara lain untuk pergi ke sana, katanya. Tapi, menurut Metekohy, parlemen menggunakan daftar hitam sebagai dalih untuk menghindari kunjungan peka ke Maluku. "Indonesia samasekali tidak suka kalau Belanda mau ikut campur tangan. Belanda tidak mau memperuncing hubungan dengan Indonesia."
  • Metekohy ingin anggota-anggota parlemen itu mengunjungi para tahanan di Maluku. Mislanya pengunjuk rasa yang dijatuhi hukuman penjara 15 tahun karena mengibarkan bendera Maluku pada kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun lalu. "Jadi mereka secara pribadi tahu perlakuan buruk terhadap tahanan, bahwa mereka disiksa dan dipukul," jelas Metekohy.
  • 'Kehilangan momentum'

  • Harry van Bommel, anggota parlemen dari partai sosialis SP, juga ingin berbicara dengan organisasi-organisasi HAM dan pengacara di Maluku. Kalau perjalanan ke Maluku dibatalkan Belanda kehilangan momentum, kata Van Bommel. Rekannya dari partai VVD, Hans van Balen beberapa bulan lalu melakukan kunjungan pribadi ke Maluku dan memberitahu soal kedatangan delegasi parlemen Belanda. Ketika itu Van Balen melakukan penerbangan dalam negeri, kata Van Bommel: "Setiap orang menggunakan penerbangan dalam negeri di Indonesia. Termasuk personel Kedutaan Besar Belanda. Jadi tidak ada kendala untuk menggunakan penerbangan dalam negeri."
  • Tapi Van Bommel belum menyerah begitu saja. "Kami akan berupaya sekuat tenaga agar bisa pergi ke sana. Parlemen Belanda belum pernah menginjakkan kaki di Maluku. Kalau sekarang gagal, tak mungkin di masa depan bisa ke sana."
  • Kata Kunci: daftar hitam, Maluku, penerbangna dalam negeri, Uni Eropa
  • Hak Cipta Radio Nederland 2008