19.10.08

Pemda Maluku Bantah Penganiayaan Penari Cakalele ?

  • Lamtiur Kristin Natalia Malau - Okezone
  • JAKARTA - Pemerintah Daerah (Pemda) Maluku membantah adanya dugaan penganiayaan terhadap warga Maluku yang membawakan tarian Cakalele di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), saat peringatan Hari Keluarga Nasional tahun lalu di Ambon.
  • "Ternyata itu tidak benar. Kami laksanakan semua Undang-undang dan peraturan yang berlaku," kata Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu usai bertemu Wakil presiden (Wapres) Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (16/10/2008).
  • Menurut Karel, proses hukum terhadap para penari itu dilakukan ditegakkan sesuai aturan. Untuk itu, pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dipastikan tidak ada, termasuk di lembaga pemasyarakatan (LP).
  • "Yang dibebaskan karena tidak terbukti. Yang bersalah ya dihukum. Jadi tidak benar sama sekali kalau ada pelanggaran HAM bahkan mereka sangat diperhatikan," kata Karel.
  • Karel menambahkan, Pemda Maluku juga telah melakukan pertemuan dengan Delegasi Parlemen Belanda siang tadi, sesaat setelah rombongan delegasi bertemu dengan Wapres.
  • Insiden cakalele terjadi pada 29 Juni 2007, saat Presiden SBY menghadiri peringatan Hari Keluarga Nasional. Sebanyak 40 pendukung Republik Maluku Selatan (RMS) tiba-tiba masuk ke Lapangan Merdeka, Ambon, tempat digelarnya peringatan. Di hadapan Presiden, mereka menari Cakalele dan membentangkan bendera RMS atau dikenal dengan bendera Benang Raja. (enp)