23.7.07

Protes Sosial vs Kabaresi Impoten

Protes Sosial vs Kabaresi Impoten ---------- Victor Manuhutu ------------ Jika kemiskinan adalah biang kejahatan, ketiadaan kepekaan terhadapnya adalah bangkotnya. (Jean de la Bruyere) ---------- Saparua di tahun 2007 seng labe dari taong 70'an. Hari pasar biasanya jatuh par hari Tiga deng hari Anam. Tahun 70'an par sagala hari pasar, beta lia orang-orang dar Hulaliu deng Aboru panggayo parau dar dong kampong pigi bajual deng babalanja di Saparua. Dong biasanya soki dong pung parau di Haria. Beta biasa pigi bali minya kalapa pagi-pagi hari dar dorang. ------------ Aboru taong bagitu, jang kata ada oto, speda jua sondor ada pada hal katong di Haria su nai oto, malah ada oto Holland (VW Combi) yang akang pung tampa dudu "lombo-lombo" bisa par buju panta. Aboru taong 70 seng beda deng taong 2007 walau su ada jalang maar yang langgar di akang paleng kumang deng babi utang yang suka menyebrang di itu jalang. ------------- Atrek kabalakang, di taong 20'an Aboru dan negeri-negeri lain di Lease sudah mencatat "kemajuan". Banya anana Aboru tekeng soldadu KNIL yang berarti juga secara ekonomi ana negeri Aboru akan lebih baik dari negeri laeng di Haruku. Richard Chauvel dalang dia pung buku Nationalist, Soldiers and Separitist bilang bahwa salah satu faktor yang menjadi perhatian adalah faktor ekonomi yang mendorong orang Ambon par maso dunya militer KNIL sejak taong 1870'an. Tekeng soldadu berarti kahidopang jadi tarangka. ------------ Soldadu KNIL pung anana dapa skolah deng pendidikan yang labe bae dar orang biasa di dunya Indie waktu itu. Sampe ada skolah sandiri par soldadu KNIL Ambon pung anana. Skolah itu badiri di Magelang 1879 akang pung nama Ambonsche School. Laste-laste Ambonsche School yang sama badiri di seluruh nusantara. ----------- Lalu jaman kapitulasi, soldadu KNIL Ambon ada yang pigi maso TNI, ada yang diangkut ke Holland deng ada yang pulang kampong alias dapa onslag. ------------ Soldadu yang pigi ka Holland, dari buku Social Organization Among Ambonese Refuges in Holland karangan Tamme Wittermans beta baca yang paleng banya itu orang dari pulau Saparua, Ambon, Haruku dll. Dari dua organisasi yang kumpul eks KNIL di Holland yaitu BPRMS deng CRAMS pengikutnya paleng banya dari Haria 35 soldadu kemudian Ihamahu 33, Porto 32 menyusul yaitu dari Aboru 30 soldadu sisanya dar kampong laeng. Itu akang di taong 1955. Sebagai informasi, soldadu KNIL deng dong pung keluarga yang diangkut ke Holland total 12.500 orang pada tahun 1951. ----------- Nyata benar orang Aboru su dari dolo pegang rol dalam pergaulan orang Ambon molai dari tangsi militer jaman Belanda sampe satenga dar dorang pindah ka Holland. ------------ Taong 2007, kahidopang orang di Aboru bajalang sama deng orang baris ditempat sejak Indonesia merdeka 17 Agustus 1945. Orang Aboru pasti membandingkan dorang pung diri, dorang pung kahidopang, dorang pung anana negeri dengan keadaan yang akang pung nama sewaktu Indonesia masih dijajah Belanda. Dorang pasti bapikir, ini tarkutok apa, katanya su merdeka kong katong tetap sangsara padahal jaman penjajahan Belanda orang Aboru su kanal brot deng mantega. ----------- Taong 2007, ditengah perbandingan keadaan itu, datanglah turunan Aboru dari Holland biking tacigi dorang samua di negeri Aboru. Turunan Aboru ini su Top di dunya, yang kalo dolo dia pung bapa pili pulang kampong, pasti jojaro ini su keku kasbi deng kombili. Dia pung bapa bole basar di Aboru. Maar ini ana basar di Holland yang bawa nama Aboru go international lewat tarikan suara bahasa Aboru yang dipiara rapi di orang pung gunung tanah. Lewat dia pung gargontong, orang di dunya dapa tau nama deng bahasa Aboru. Dia adalah Monica Akihary yang sempat manyanyi di lapangan merdeka Ambon 31 Desember 2006. ---------------- Taong 2007, dua anak dari mata rumah Teterissa mewakili orang Aboru go international. Adalah jojaro Amber Teterissa yang aktris op bintang pelem di Holland serta mongare Jay Teterissa pemain bass musik Jazz yang Top. Karya musik Jay Teterissa di jual e-bay, bukang bangsa ketengan kalo sampe barang di jual disitu. ------------- Taong 2007, tanggal 29 Juni anana Aboru dari pulau Haruku yang iskola cuma di ujung batu-batu karang biking tacigi orang pande di Maluku deng di Indonesia tagal berhasil mengelabui pasukan pengaman Presiden Republik Indonesia di lapangan Merdeka Ambon sampai mendekati tribune kehormatan bapak Presiden Yudhoyono. Padahal orang Aboru bukan turunan Abunawas yang terkenal suka abuleke orang alias raja tipu muslihat. ------------- Kalo katong timbang 3 ana Aboru di tingkat internasional tadi (beta barane bataru dong masih piara dong pung bahasa Aboru) deng 3 ana Aboru di pulau Haruku atau di Ambon atau di Jakarta sekalipun, tantu akang pung jarak sama langet deng tanah Indonesia yang ba'abu. Sama-sama berdarah Aboru, yang satu di Holland nae BMW sedang yang laeng di kampong Aboru bajual mimpi lalu bajalan sampe kaki tabala tambus batu karang. Yang satu dudu di kareta api mewah, yang laeng cuma jual mimpi nai otopet tagal seng pernah barengen oto didalang negeri Aboru di alam Indonesia yang katanya su merdeka. Sangat kontras bukan? ---------------- Di udara merdeka Indonesia orang Aboru justru mulai kehilangan identitasnya. Bahasa Aboru mulai punah ditanahnya sandiri. Sementara di tanah asing, tanah Belanda bangsa penjajah, bahasa Aboru yang merupakan identitas diri tetap dapa piara deng dapa paduli oleh anana macam Monica Akihary, Amber Teterissa deng Jay Teterissa. ----------------- Dalang udara kebebasan di Indonesia, dimana semua warga Negara Indonesia berkesempatan par skolah tinggi deng ilmu sosial kemasyarakatan yang tinggi, anggota DPRD Maluku serta Pemerintah Daerah Maluku seng inga atau sengaja lupa maupun tidak mengetahui sama sekali hubungan emosional masa lalu, perbandingan tingkat kesejahteraan yang dialami Aboru Belanda-Aboru Indonesia dihubungkan dengan tingkat security ditengah masyarakat yang tidak tersentuh pembangunan. Sapa yang taru matakau ini? ---------------- Ditambah dengan analisa serba menggampangkan permasalahan maka setiap unjuk ketidakpuasan dilawan dengan tindakan represif baik berupa tindakan fisik maupun keinginan membuat produk-produk represif peraturan daerah. Kesemuanya hanya untuk menggambarkan kebodohan kita dalam menangani rakyat sendiri. Padahal para pemimpin kini berpendidikan mulai dari master S2 sampai S7 tagantong koliling testa. --------------- Katong sama orang su tra war. Katong samua bisa lia akang kaseng yang unjuk ketidakpuasan sebagai protes sosial? Katong hanya maeng labrak, tubruk deng pilang. Katong seng pung war par dapa lia apa dibalakang katong pung rakyat yang protes. --------------- Katong cuma bisa kasi sanang orang di Jakarta pung hati sampe mau pi ciong dong pung kaki lalu minta ampong. Padahal orang laeng pung salah, karja seng batul jaga keamanan par keselamatan katong pung bapak Presiden Yudhoyono. Rakyat Maluku malu tagal dong pung pemimpin dapa lia seng tau mau pica persoalan di tengtengah negeri. ----------------- Seharusnya jiwa para pemimpin di Maluku mewarisi budaya kabaresi. Sayangnya, budaya kaberesi yang dimiliki kini ternyata hanya sebatas kumis tabal tapi otak tumpul. Budaya kabaresi kini seharusnya lebih menitik-beratkan pada kerja otak yang kabaresi. Budaya kerja otak yang kabaresi melahirkan pola pikir serta keputusan-keputusan yang mempunyai nilai bargaining. Hasil pemikiran kabaresi mampu menetapkan langkah-langkah meredam aksi separatisme RMS atau PKI dari bumi Maluku. Hasil pemikiran kabaresi mampu melahirkan langkah-langkah konkret guna mengatasi kemiskinan di bumi Maluku. ---------------- Budaya kabaresi yang impoten dimunculkan di hadapan rakyat melalui dagelan atau tonel gili-gili poro sewaktu dengar pendapat di gedung DPRD yang disiarkan oleh kelder TVRI Ambon (3/7). Budaya kabaresi yang impoten melahirkan pemikiran kerdil bahwa rakyat Maluku harus minta ampong ke Jakarta atas tugas menjaga keamanan Presiden yang bukan dilakukan oleh mereka. ----------------- Budaya kabaresi impoten menunjukan dengan jelas nilai jual kita yang murah terbaca dengan jelas dimuka testa. Budaya kabaresi impoten membuat kita mudah terluka ketika kita kalah dalam kompetisi. Budaya kabaresi impoten membuat kita terbiasa merengek-rengek. Budaya kabaresi impoten membuat kita terbiasa memohon-mohon dan minta dikasihani. Semua tercermin ketika kita bingung ditengah pengusutan insiden tarian Cakalele RMS dan tonel gli-gili poro di gedung DPRD tempo hari. ---------------- Budaya bapikir kabaresi seharusnya melahirkan pertanyaan; mengapa kong anana Aboru yang tidak terlatih bisa dengan mudah mempermalukan rakyat Maluku di depan aparat keamanan yang terlatih dan dihadapan bapak Presiden Yudhoyono? --------------- Budaya bapikir kabaresi seharusnya membuat katorang mampu melakukan analisis kenapa di Aboru pernah berkibar bendera RMS berjumlah ribuan buah lalu turun menjadi belasan dan akhirnya berjumlah 2 buah itu pun ditengah hutan, seperti dikatakan oleh 'Kapitan' Ridwan Marasabessy di kelder TVRI Ambon (3/7) lalu. Akhirnya Otohilo dari Haria bilang; buka mata, buka otak, buka hati dan buka calana lalu tunjuklah dimana ke-Malu-anmu berada! Mena!