15.4.06

Anggota TNI Tinggal di Ruko

Ambon, Kompas - --------- Puluhan anggota Komando Daerah Militer XVI/Pattimura dan keluarganya yang juga menjadi korban konflik sosial di Maluku hingga kini masih "mengungsi" di sejumlah rumah toko di Kota Ambon. Jumlah rumah dinas yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah prajurit membuat mereka harus tinggal di "pengungsian" dalam kondisi serba terbatas bersama masyarakat sipil. Hingga Rabu (12/4), salah satu kawasan pertokoan yang banyak dijadikan para prajurit Komando Daerah Militer (Kodam) XVI/Pattimura sebagai tempat mengungsi berada di Jalan Sam Ratulangi, Ambon. Kondisi prajurit di pengungsian tidak jauh berbeda dengan keadaan warga sipil yang juga mengungsi. Satu rumah toko (ruko) dapat ditempati beberapa prajurit dan keluarganya. Mereka tinggal dalam petak-petak ruangan sempit yang hanya dibatasi tripleks. Dalam satu ruko tidak hanya ditempati prajurit, namun ada pula yang digunakan bersama masyarakat. Pelaksana Harian Kepala Penerangan Kodam XVI/Pattimura Mayor (Inf) Paiman di Ambon mengatakan, prajurit yang mengungsi di ruko-ruko sekitar 60 orang. Mereka tinggal di pengungsian karena jumlah rumah dinas terbatas. Konflik sosial beberapa tahun silam membuat banyak masyarakat menjadikan rumah dinas anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai tempat mengungsi. Rumah dinas TNI dianggap sebagai tempat yang aman. Kini, meski sudah tidak ada rumah dinas TNI yang ditempati masyarakat, sejumlah purnawirawan masih menempati rumah dinas itu. "Tidak bisa langsung memindahkan mereka karena banyak prajurit yang belum memiliki rumah," kata Paiman. Panglima Kodam XVI/Pattimura Brigadir Jenderal TNI Sudarmaidy Soebandi yang mengunjungi para prajurit di ruko-ruko di kawasan Jalan Sam Ratulangi, Selasa, menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi para prajurit yang menjadi korban konflik itu. (MZW)