14.3.06

Aktifis Mahasiswa Pertanyakan Pengusutan Kasus Saiful

Mengikuti perkembangan pengusutan kasus penembakan terhadap Saiful Wakano (21), mahasiswa semester 4 Fakultas Teknik Universitas Pattimura yang sampai saat ini belum ada titik terang soal pelakunya, membuat aktifis mahasiswa Front Demokrasi (Frodem) angkat bicara. ---------- Salah satu organisasi yang menghimpun aktifis mahasiswa di Universitas Pattimura ini mendesak agar pengusutan yang dilakukan Tim Mabes Polri maupun TNI harus profersional karena yang diamati cenderung tidak transparan terhadap perkembangan penyelidikan kasus penembakan tersebut. --------- "Sangat disayangkan jika kasus ini tidak diselesaikan karena ada indikasi oknum-oknum pelakunya sepertinya dilindungi," kata Koordinator Frodem Ilham Sipahutar kepada Radio Vox Populi di Ambon, Sabtu (11/3). --------- Dirinya meminta agar Kapolda Maluku Brigjen Pol Adityawarman bersama Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease AKBP Leonidas Braksan untuk memenuhi janjinya, yang akan segera mengungkap motif atau konspirasi dibalik penembakan Saiful, serta menghukum pelakunya jika memang pelakunya adalah oknum aparat keamanan. ---------- Ilham yang juga mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Pattimura ini mendesak agar Kapolda Maluku dan Propam Polda Maluku mengumumkan secara transparan nama-nama anggota polisi yang bertugas dan ikut dalam mobil patroli pada malam kejadian. --------- "Kami sangat mengharapkan ada itikad baik dari aparat kepolisian maupun TNI dalam penyelesaian kasus ini. Karena korban sebagai masyarakat sipil tertembak akibat dari pertikaian oknum-oknum di kedua institusi ini," ujarnya. --------- Ditempat terpisah, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ambon Husein Marasabessy mengecam tindakan aparat keamanan yang melepas tembakan ke arah kerumunan warga, imbas dari pertikaian oknum aparat TNI dan Polri beberapa waktu lalu di Ambon. --------- Dikatakannya, konflik antara kedua institusi itu telah mengorbankan rakyat sipil yang tidak tahu-menahu persoalan. "Kasus ini harus diungkap secara transparan karena sudah ada korban di pihak masyarakat. Jangan ditutup-tutupi seakan-akan institusi melindungi anggotanya yang bersalah. Dan perlu diingat bahwa korban (Saiful, red) adalah kader HMI sehingga kami memiliki tanggungjawab moril untuk mendesak agar kasus ini dituntaskan," tandasnya. --------- Pasca tertembaknya Saiful pada Sabtu malam malam (4/3), sekitar pukul 22.00 Wit itu, memancing kemarahan warga Batumerah dengan membarikade jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di sekitar lokasi tertembaknya korban. Saat membuka barikade warga yang terpasang sekitar enam jam itu, Kapolda maupun Kapolres menyanggupi permintaan warga untuk menangkap pelaku penembakan dalam dua hari sebagai syarat barikade dibuka. Saat itu, kesanggupan Kapolda dan Kapolres disaksikan oleh sejumlah masyarakat dan keluarga Saiful. ---------- Sebagaimana diketahui, Saiful tertembak dalam perjalanan pulang menuju Asrama Militer Angkatan Darat Batumerah, tempat tinggalnya, seusai mengerjakan tugas kuliah bersama teman-temannya. Saiful tertembak pada bagian paha kiri atas (pantat) tembus ke bagian perut. Akibat luka tembak tersebut, kantung kemihnya pecah. Sampai saat ini Saiful masih dirawat intensif di Rumah Sakit Al-Muqadam Ambon. ---------- Kepala Bidang Humas Polda Maluku AKBP Didik Widjanarko sebelumnya menyatakan, tim investigasi terpadu gabungan dari Mabes Polri dan Puspom TNI-Angkatan Darat sudah memeriksa sejumlah saksi mulai dari anggota polisi yang melakukan patroli pada malam kejadian, hingga beberapa teman Saiful yang berada di TKP saat penembakan terjadi. Hanya saja, Didik pastikan hingga kini belum dapat mempublikasikan hasil pemeriksaan lantaran pihaknya masih mendalami kasus tersebut. ----------- Dalam kasus bentrok oknum TNI dan Polri di Ambon ini baru satu orang tersangka yang ditahan karena dianggap sebagai pelaku pemicu pertikaian antara TNI dan Polri pada akhir pekan lalu yakni Bhraka Imanuel Mahise. ---------- Anggota Brimob Polda Maluku ini dianggap telah melakukan penganiayaan terhadap anggota Kesdam XVI/Pattimura, Sertu Aprisol A. Luwik pada Jumat (3/3) lalu di depan Tugu Ksatrian Brimob Polda Maluku, Tantui. Akibat penganiayaan itu kemudian berbuntut pada aksi balas-membalas yang selanjutnya menewaskan dua orang dikedua belah pihak serta melukai sejumlah orang lainnya, termasuk dua warga sipil.